✿¸.•❤••❤•بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ •❤••❤•.
CORETAN BUAT AKHI WA UKHTI....
•❤•Ya Akhi....
"Jangan salah menaruh cinta...
kerana engkau akan menyesal selamanya...
titipkanlah cintamu pada wanita solehah..
yang menutup mahkotanya dengan sempurna dengan pakaian takwa..
kerana kelak dari rahimnya akan lahir cahaya mata..
yang kan menjadi penolong agama dan dakwah"..
Maka....
"Janganlah engkau salah menaruh cinta....
titipkanlah pada wanita solehah...
kerana ia adalah bidadari dunia..
anugerah terindah yang Allah berikan kepadamu"....
>>>Sabda baginda Rasulullah, " Seseorang wanita itu dikahwini kerana hartanya, kecantikannya, keturunannya dan agamanya. Tetapi sebaik-baiknya pilihlah yang bertanggungjawab terhadap agamanya. Kerana hal itu tentu akan menyenangkanmu." (Riwayat Bukhari, Muslim)
"Wanita hiasan dunia, Seindah hiasan adalah wanita solehah....
✿•.❀¸.•❤•.❀.❀❀.•❤•.¸✿ ✿¸.•✿•.❀¸.•❤•.❀.❀❀.•❤•.¸
•❤•Ya Ukhti...
"Jangan salah menaruh cinta...
kerana engkau akan merana selamanya...
titipkanlah cintamu pada lelaki yang soleh...
yang ada AGAMA di hati yang mampu menjadi iman dalam solatmu kelak...
kerana ia bakal menjadi bapa kepada anak-anakmu...
Maka.....
Janganlah engkau salah menaruh cinta...
titipkanlah pada lelaki yang soleh...
kerana di hati dia akan sentiasa berusaha sama-sama mencari jalan kesyurga bila bahtera di layar dan masjid di bina...
>>>Lelaki soleh dijelaskan dalam Al-Qur’an adalah sebagai berikut:
“Dan diantara ahli kitab ada sekelompok orang yang berlaku lurus. Mereka membaca ayat-ayat Allah di malam hari, sedang mereka bersujud (maksudnya, mengerjakan solat malam sambil membaca kitabullah). Mereka beriman kepada Allah dan hari akhir, mereka mengajak pada kebaikan dan mencegah dari perbuatan mungkar, dan mereka bersegera mengerjakan kebaikan-kebaikan. Mereka itulah orang-orang yang soleh”.
(Ali Imran 133-134).
✿•.❀¸.•❤•.❀.❀❀.•❤•.¸✿ ✿¸.•✿•.❀¸.•❤•.❀.❀❀.•❤•.¸
•❤•Semoga kita semua menjadi insan yang soleh dan solehah serta mendapat pasangan yang soleh dan solehah....INSYAALLAH..
•❤•HasbunAllah Wani' mal waqil Semoga Yang Hadir Itu Menguatkan Kasih kita Dengan Illahi iaitu Pemilik Seluruh Hati Ini...
..♥(❤◕‿◕❤)Amin Amin Ya Rabbal Alamin♥(❤◕‿◕❤)...♥
♥ Senyum (✿◠‿◠)....
Berikut artikel Islam tentang kata mutiara dan hadits dari para imam, sebagai bahan bacaan dan melengkapi referensi artikel kata-kata mutiara di blog motivasi ini.
• “Waspadalah terhadap tiga orang: pengkhianat, pelaku zalim, dan pengadu domba. Sebab, seorang yang berkhianat demi dirimu, ia akan berkhianat terhadapmu dan seorang yang berbuat zalim demi dirimu, ia akan berbuat zalim terhadapmu. Juga seorang yang mengadu domba demi dirimu, ia pun akan melakukan hal yang sama terhadapmu.”
• “Tiga manusia adalah sumber kebaikan: manusia yang mengutamakan diam (tidak banyak bicara), manusia yang tidak melakukan ancaman, dan manusia yang banyak berzikir kepada Allah.”
• “Sesungguhnya puncak keteguhan adalah tawadhu’.” Salah seorang bertanya kepada Imam, “Apakah tanda-tanda tawadhu’ itu?” Beliau menjawab, “Hendaknya kau senang pada majlis yang tidak memuliakanmu, memberi salam kepada orang yang kau jumpai, dan meninggalkan perdebatan sekalipun engkau di atas kebenaran.”
• Seorang laki-laki seringkali mendatangi Imam Ja‘far as, kemudian dia tidak pernah lagi datang. Tatkala Imam as menanyakan keadaannya, seseorang menjawab dengan nada sinis, “Dia seorang penggali sumur.” Imam as membalasnya, “Hakekat seorang lelaki ada pada akal budinya, kehormatannya ada pada agamanya, kemuliannya ada pada ketakwaannya, dan semua manusia sama-sama sebagai Bani Adam.”
• “Hati-hatilah terhadap orang yang teraniaya, karena doanya akan terangkat sampai ke langit.”
• “Ulama adalah kepercayaan para rasul. Dan bila kau temukan mereka telah percaya pada penguasa, maka curigailah ketakwaan mereka.”
• “Tiga perkara dapat mengeruhkan kehidupan: penguasa zalim, tetangga yang buruk, dan perempuan pencarut. Dan tiga perkara yang tidak akan damai dunia ini tanpanya, yaitu keamanan, keadilan, dan kemakmuran.”
1. Jiwa yang agung
“Kuwasiatkan lima hal kepadamu: (1) jika engkau dizalimi, jangan berbuat zalim, (2) jika mereka mengkhianatimu, janganlah engkau berkhianat, (3) jika engkau dianggap pembohong, janganlah marah, (4) jika engkau dipuji, janganlah gembira, dan (5) jika engkau dicela, kontrollah dirimu”.
2.Akibat baik dan buruk
“Alangkah mungkin orang yang tamak kepada dunia akan mendapatkannya di dunia. Akan tetapi, ketika ia mendapatkan seluruhnya, dunia itu akan menjadi bala` baginya dan ia menjadi sengsara karenanya. Dan alangkah mungkin seorang membenci urusan akhirat. Akan tetapi, ia dapat menggapainya kemudian dan ia hidup bahagia karenanya”.
3. Keutamaan terbaik dan jihad terbaik
“Tiada keutamaan seperti jihad dan tiada jihad seperti menentang hawa nafsu”.
4. Ambillah nasihat yang baik
“Ambillah nasihat baik dari orang yang mengucapkannya meskipun ia tidak mengamalkannya”.
5. Indahnya kesabaran yang disertai dengan ilmu
“(Jika sesuatu digabung dengan yang lain), tidak ada gabungan yang lebih indah dari kesabaran yang digabung dengan ilmu”.
6. Kesempurnaan yang paling sempurna
“Kesempurnaan yang paling sempurna adalah tafakkuh (mendalami) agama, sabar menghadapi musibah dan ekonomis dalam mengeluarkan biaya hidup”.
7. Tiga kriteria agung
“Tiga hal adalah kemuliaan dunia dan akhirat: memaafkan orang yang menzalimimu, menyambung tali persaudaraan terhadap orang yang memutuskannya, dan sabar ketika engkau diperlakukan sebagai orang bodoh”.
8. Kontinyu dalam berdoa
“Sesungguhnya Allah membenci seseorang yang meminta-minta kepada orang lain berkenaan dengan kebutuhannya, dan menyukai hal itu (jika ia meminta kepada)-Nya. Sesungguhnya Ia suka untuk diminta setiap yang dimiliki-Nya”.
9. Keutamaan orang alim atas ‘abid
“Seorang alim yang dapat dimanfaatkan ilmunya lebih utama dari tujuh puluh ribu ‘abid”.
10. Dua karakter orang alim
“Seorang hamba bisa dikatakan alim jika ia tidak iri kepada orang yang berada di atasnya dan tidak menghina orang yang berada di bawahnya”.
11. Tiga pahala
“Jika mulut seseorang berkata jujur, maka perilakunya akan bersih, jika niatnya baik, maka rezekinya akan ditambah, dan jika ia berbuat baik kepada keluarganya, maka umurnya akan ditambah”.
12. Tinggalkanlah kemalasan
“Janganlah malas dan suka marah, karena keduanya adalah kunci segala keburukan. Barang siapa yang malas, ia tidak akan dapat melaksanakan hak (orang lain), dan barang siapa yang suka marah, maka ia tidak akan sabar mengemban kebenaran”.
13. Penyesalan di hari kiamat
“Orang yang paling menyesal di hari kiamat adalah orang yang berbicara keadilan dan ia sendiri tidak melaksanakannya”.
14. Buah silaturahmi
“Silaturahmi dapat membersihkan amalan, memperbanyak harta, menghindarkan bala`, mempermudah hisab (di hari kiamat) dan menunda ajal tiba”.
15. Berucap ramah dengan orang lain
“Ucapkanlah kepada orang lain kata-kata terbaik yang kalian senang jika mereka mengatakan itu kepadamu”.
16. Hadiah Ilahi
“Allah akan memberikan hadiah bala` kepada hamba-Nya yang mukmin sebagaimana orang yang bepergian akan selalu membawa hadiah bagi keluarganya, dan menjaganya dari (godaan) dunia sebagaimana seorang dokter menjaga orang yang sakit”.
17. Jujur dan melaksanakan amanat
“Bersikaplah wara’, berusahalah selalu, jujurlah, dan berikanlah amanat kepada orangnya, baik ia adalah orang baik maupun orang fasik. Seandainya pembunuh Ali bin Abi Thalib a.s. menitipkan amanat kepadaku, niscaya akan kuberikan kepadanya”.
18. Perbedaan antara ghibah dan tuduhan
“Ghibah adalah engkau membicarakan aib (yang dimiliki oleh saudaramu) yang Allah telah menutupnya (sehingga tidak diketahui oleh orang lain), dan menuduh adalah engkau membicarakan aib yang tidak dimiliki olehnya”.
19. Pencela dibenci Allah
“Allah membenci pencela yang tidak memiliki harga diri”.
20. Tanda-tanda rendah hati
“(Engkau dapat dikatakan rendah hati jika) engkau rela duduk di sebuah majelis yang lebih rendah dari kedudukanmu, mengucapkan salam kepada orang yang kau jumpai, dan menghindari debat meskipun engkau benar”.
Masa yang paling sesuai untuk kita lakukan kesemua itu adalah di tengah malam, di ketika ramai manusia sedang seronok tidur dan mungkin juga sebahagian mereka sedang menonton rancangan kesukaan mereka, kerana pada waktu itu suasana hening menyelubungi manusia, justeru waktu itu juga amat berkesan untuk menyatakan rasa hati kepada Maha Pencipta.
Dalam al-Quran, Allah SWT berfirman yang bermaksud:
(Quran, Al-Qadr 97: 1-5)
Kepada mereka Allah memberikan ganjaran kebaikan yang sama nilainya dengan beramal seribu bulan. Firman Allah bermaksud:
"Malam al-Qadar itu itu lebih baik daripada seribu bulan"
(Surah al-Qadr, ayat 3).
Sebab-sebab Allah adakan Lailatul Qadr
Terdapat beberapa pandangan ulama yang menyebut bahawa, Allah SWT mempunyai sebab kenapa Dia mengadakan Lailatul Qadr buat umat Nabi Muhammad s.a.w antara lain;
Sementara Imam al-Qurtubi pula berpendapat, Rasulullah diperlihatkan kepadanya usia umat terdahulu, maka Baginda berasa usia umatnya terlalu pendek hingga tidak mungkin dapat mencapai amal seperti yang diraih oleh umat terdahulu yang usianya panjang. Purata usia umat Muhammad antara 60 hingga 70 tahun menurut maksud satu hadis Rasulullah. Sebab itu Allah menawarkan malam al-Qadar yang mempunyai nilai pahala seribu bulan kepada Rasulullah, para sahabat malah kepada seluruh umat baginda s.a.w.
Dorongan Nabi supaya umatnya terus beribadat pada malam tersebut
Rasulullah sentiasa memanjatkan doa ke hadrat Ilahi. Antara yang sering Baginda baca ialah doa maksudnya: "Wahai Tuhan kami! Anugerahkanlah kepada kami kebajikan di dunia dan juga kebajikan di akhirat serta peliharakanlah kami daripada seksaan api neraka yang pedih."
Doa yang dilafazkan itu bukan sekadar satu permohonan untuk memperoleh kebajikan dunia dan akhirat, malah untuk memantapkan langkah dan kesungguhan agar dapat meraih kebajikan yang dijanjikan Allah. Ini kerana doa itu sendiri membawa maksud satu permohonan yang penuh tulus dan pengharapan, di samping disusuli dengan usaha melipatgandakan amal ibadat yang mendekatkan diri kepada Allah.
Selain itu, setiap Muslim dianjurkan bertaubat dan memohon ampun kepada Allah daripada sebarang kesalahan dan dosa selama ini. Setiap manusia tidak terlepas daripada kealpaan dan seterusnya melakukan kesalahan yang dilarang Allah. Dalam hal ini, Rasulullah bersabda maksudnya:
(Hadis riwayat Tirmizi dan Ibnu Majah)
Berdasarkan permohonan inilah maka Allah menurunkan Lailatul Qadar.
Hikmah dirahsiakan kehadirannya
Syeikh Muhammad Abduh berpendapat bahawa sebab malam itu diturunkan kepada umat Muhamad kerana Qadar itu bermakna ketentuan atau takdir. Pada malam itu Allah mula mentakdirkan agama-Nya dan memerintahkan nabi-Nya untuk menyeru manusia kepada agama yang melepaskan mereka daripada segala kehancuran dan kerosakan.
Sementara ulama lain seperti Ahmad Marzuk dan Ibnu Arabi berpendapat bahawa Lailatul Qadar itu berlaku pada malam Jumaat ganjil pada 10 malam terakhir Ramadan.
Menurut Prof Wahbah al-Zuhayli, sebab dirahsiakan Lailatul Qadar supaya umat Islam sentiasa berusaha beribadah pada setiap malam Ramadan tanpa menumpukan pada satu malam saja. Ini kerana setiap malam pada Ramadan memiliki hikmah dan rahsia tersendiri.
Tanda-tanda berlakunya Lailatul Qadr
Ada pula menyatakan bahawa kedengaran ucapan salam dan kata-kata yang lain daripada malaikat.
Fokus umat pada malam tersebut
Menghayati malam tersebut dengan ibadah.
Kesimpulan, persoalan bila sebenarnya berlakunya Lailatul Qadr, hanya Allah SWT sahaja yang tahu.
Apa yang telah dinyatakan kepada kita melalui hadis-hadis Nabi s.a.w ialah tanda-tanda dan juga malam-malam yang kemungkinan berlakunya Malam al-Qadr.
Berdasarkan hadis Nabi s.a.w menghidupkan 10 malam terakhir dengan beriktikaf, ramai di kalangan ulama' cenderung mengatakan bahawa malam tersebut kemungkinan besar akan berlakunya Malam al-Qadr.
Mengenai cerita pelik yang berlaku, usahlah dijadikan pegangan, oleh kerana para sahabat juga mencari Malam Al-Qadr dengan berdasarkan tanda-tanda yang telah Nabi saw ceritakan kepada mereka. Malah, tidak terdapat sebarang periwayatan mengenai apa yang telah dilihat oleh para sahabat. Maka tidak melihat, tidak bermakna tidak mendapat ganjaran Malam al-Qadr!
Fikir masalah umat ketika sedang beritikaf adalah ibadat
Fadilat Lailatul Qadr
Berkata Muhaddis terkenal, Sheikh Nasyirudin Al-Albani (didalam buku Risalah Qiyam Ramadan) :
Sementara Sheikh Dr Yusuf Al-Qaradhawi menceritakan mengenai syarat beramal pada malam Al-Qadr, katanya :"Membawa kepada apa yang harus dilakukan oleh seorang Islam pada malam tersebut ialah : bersolat Isya' berjemaah, Solat subuh berjemaah dan pada malamnya mendirikan qiyamullail.
Di dalam Sahih diriwayatkan bahawa Nabi bersabda :
(Riwayat Ahmad, Muslim dan lafaznya, dari hadis Osman, Sahih Jami' Saghir - 6341).
(sumber yang sama - 6342)."
Assalamualaikum wbt......setelah sekian lame tidak update blog ni hari ni br berkesempatan nk update dek kesibukan untuk mengajar muqarro quran dan exam......sama2 lah kte mngambil serba sedikit ilmu atau perkongsian yang ana kongsikan kat atas ni walaupun ia hanya copy n paste......huhu
Dikesempatan ini juga ana ingin mengucapkan selamat menempuh bulan ramadhan al-mubarak dan selamat menyambut hari raya aidilfitri.......kepada sahabat haidai segala silap dan salah harap dimaafkan dan dibulan yang mulia ini marilah kte same2 memperbykkn ibadat moge2 ramadhan kali ini menjadi medan untuk kte berubah kepada lebih baik......
Malu adalah sebahagian daripada iman. Sifat malu sangat penting untuk dimiliki oleh setiap muslim. Malah Nabi sallAllahu ‘alaihi wasallam sendiri merupakan insan yang sangat pemalu. Diriwayatkan oleh Bukhari bahawa Nabi sallAllahu ‘alaihi wasallam lebih malu sifatnya dari seorang gadis yang di dalam pingitannya.
Pentingnya memiliki sifat malu. Kerana dengan perasaan malu yang terdapat pada diri, seseorang muslim akan mencegah dirinya dari membuat perkara yang dilarang. Dia akan malu untuk melakukan perkara tidak senonoh dan bermaksiat. Dia akan malu untuk pergi ke tempat yang tidak sepatutnya. Dia akan malu untuk cuba-cuba sesuatu yang mungkar. Dia akan malu menzahirkan perilaku buruknya. Kerana malu telah menjadi perisai dirinya.
Dari Abu Mas’ud Uqbah bin Amr Al-Anshari Al-Badri rodhiyallohu ‘anhu Dia berkata: Rasulullah sallAllahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda:
“Sesungguhnya sebahagian ajaran yang masih dikenal umat manusia dari perkataan para nabi terdahulu adalah: ‘Bila kamu tidak malu, berbuatlah sesukamu.”
(HR Bukhari)
Ajaran para nabi sejak dulu hingga nabi terakhir, Nabi Muhammad sallAllahu ‘alaihi wasallam ada sebahagiannya telah luput. Namun, malu adalah antara ajaran yang tidak luput hingga sekarang. Ini menunjukkan bahawa malu mempunyai nilai yang tinggi di dalam agama.
“Bila kamu tidak malu, berbuatlah sesukamu” bukanlah kata-kata galakan untuk manusia berbuat sesuka hati. Tetapi ia bermaksud ancaman buat manusia yang tidak mempunyai perasaan malu untuk berbuat kerosakan dan kemaksiatan. Maksud ayat tersebut juga adalah ingin memberitahu bahawa malu adalah perisai kepada diri seseorang. Tanpa malu, seseorang akan terdedah untuk melakukan kemaksiatan.
Pernah diriwayatkan bahawa terdapat seorang Ansar yang memberikan nasihat kepada sahabatnya tentang malu. Beliau menyalahkan sahabatnya yang selalu malu dalam banyak hal. Kebetulan ketika itu Rasulullah sallAllahu ‘alaihi wasallam sedang lalu dan terdengar perbualan mereka berdua. Baginda sallAllahu ‘alaihi wasallam telah memberi pesan kepada orang yang memberi pesan kepada sahabatnya, dengan berkata: “Biarkanlah dia, kerana malu itu sebahagian daripada iman.”
Malah Nabi sallAllahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda tentang malu yang mafhumnya:
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Iman itu ada tujuh puluh cabang lebih. Dan malu adalah salah satu cabang iman.”
(Shahih Muslim No.50)
Hadis riwayat Imran bin Husaini ra., ia berkata: Nabi saw. pernah bersabda: “Malu itu tidak datang kecuali dengan membawa kebaikan.”
(Shahih Muslim No.53)